Selasa, 11 Februari 2014

One Goal One Thousand #OGOT #YNWA



One Goal One Thousand (#OGOT), Aku mengenal kalimat ini sekitar akhir 2009 atau awal 2010 (lupa-lupa ingat). Saat itu Aku hanya dengar saja dan tanpa mengerti maksud sebenarnya dari kalimat ini. Hingga pada sekitar akan dimulainya English Premiere League  musim 2010/11 aku mengetahui secara jelas arti kalimat tersebut dari salah satu teman/seniorku di SMU 1 Teras Kabupaten Boyolali yang kebetulan sesama fans Liverpool FC. 

One Goal One Thousand (#OGOT), rangkaian kalimat dengan 4 kata di dalamnya. Yang jika di terjemahkan langsung ke Bahasa Indonesia akan menjadi “Satu Gol Satu Ribu” adalah sebuah program Social Responsibility dari BIGREDS yang dimulai tepat sekitar tahun 2009. Ide-nya sangat baik, sebagai salah satu jalur bagi BIGREDS dan seluruh aspek yang berada di dalamnya untuk giving back to the community. Mekanismenya pun bisa dibilang mudah, cukup dengan mendonasikan Rp. 1000 untuk setiap gol yang Liverpool FC ciptakan.

Setelah aku tahu maksud dari gerakan ini, aku pun tertarik untuk berpartisipasi. Namun karena kebetulan saat itu aku sudah merantau di Jayapura dan aku cari informasi tentang keberadaan regional atau member BIGREDS yang berdomisili di Kota Jayapura tidak ketemu, maka aku berniat kumpulkan secara pribadi donasi dari setiap pertandingan yang dijalani Liverpool FC.

Tepat pada pertandingan pembuka Liverpool FC di musim 2010/11 yang digelar pada 15 agustus 2010 aku ikut mendonasikan #OGOT sebesar Rp. 1.000,- hasil dari pertandingan seri melawan Arsenal di Anfield Stadium . Diakhir musim terkumpul sejumlah Rp. 59.000,-. Kemudian hingga pada selesainya musim berikutnya uang yang aku kumpulkan berjumlah Rp. 106.000,- mulai terpikirlah untuk dikemanakan uang ini. Kebetulan pada saat itu keponakan yang di Boyolali telepon dan mengabarkan akan mengikuti kejuaraan Danone Nations Cup regional Jateng di Semarang dan minta tambahan dana untuk membeli sepatu baru. Dia mengatakan bahwa tabungan dari uang jajannya tidak cukup untuk beli sepatu. Setelah kupikir-pikir, sebaiknya uang ini kuberikan saja kepada keponakanku untuk tambahan beli sepatu bola, toh semangatnya dari bola untuk bola juga.

Dimusim 2012/13 terkumpul kembali sejumlah Rp. 71.000,- . Kembali uang ini kuberikan kepada keponakanku untuk tambahan membeli perlengkapan sepakbola. Aku hanya sampaikan bahwa “uang ini bukan dari Om, namun ini uang yang Om kumpulkan dari setiap gol yang dicetak oleh Liverpool FC Om berikan seribu rupiah." Aku tak berusaha untuk mengajak dia melakukan hal yang sama karena Aku sudah cukup menghargai usaha dia menabung dari uang jajannya untuk membeli perlengkapan sepakbola.

Pada musim 2013/14 aku sedikit melakukan perubahan pada konsep #OGOT ini. Jika sebelumnya aku hanya donasikan seribu rupiah untuk tiap gol yang Liverpool FC ciptakan, kali ini kutambahkan aturan sendiri. Setiap Gol yang Liverpool FC buat tetap kuberikan seribu rupiah, setiap kebobolan kudonasikan dua ribu, dan setiap gol bunuh diri yang dilakukan pemain Liverpool FC kudonasikan tiga ribu. Hal itu aku lakukan sebagai “hukuman” buat diri sendiri agar lebih “keras” bersorak mendukung Liverpool FC. Ini sebagai motivasi juga harapan untuk dapat duduk di tribun Anfield Stadium saat Liverpool FC menjalani laga kandangnya (Semoga mimpi ini menjadi nyata suatu saat nanti).

Aku akan terus mengusung nafas yang sama dengan semangat yang makin besar tentunya. Nantinya jika BIGREDS Regional Jayapura sudah berdiri, donasi bisa dikumpulkan bersama member BIGREDS lainnya sehingga terkumpul lebih banyak. Dan donasi #OGOT ini dapat disalurkan untuk sepakbola, pendidikan dan anak-anak Indonesia! Semoga program ini menjadi berkah bagi kita semua dan berjalan lancar selama pelaksanannya.

“When We stand Together As A Family We Can Achieve Great Things” (Kenny Dalglish).

INDONESIA, You’ll Never Walk Alone!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar