One Goal One Thousand (#OGOT), Aku
mengenal kalimat ini sekitar akhir 2009 atau awal 2010 (lupa-lupa ingat). Saat
itu Aku hanya dengar saja dan tanpa mengerti maksud sebenarnya dari kalimat
ini. Hingga pada sekitar akan dimulainya English Premiere League musim 2010/11 aku mengetahui secara jelas arti
kalimat tersebut dari salah satu teman/seniorku di SMU 1 Teras Kabupaten
Boyolali yang kebetulan sesama fans Liverpool FC.
One Goal One Thousand (#OGOT), rangkaian kalimat dengan 4 kata
di dalamnya. Yang jika di terjemahkan langsung ke Bahasa Indonesia akan menjadi
“Satu Gol Satu Ribu”
adalah sebuah program Social Responsibility dari BIGREDS yang dimulai tepat
sekitar tahun 2009. Ide-nya sangat baik, sebagai salah satu jalur bagi BIGREDS
dan seluruh aspek yang berada di dalamnya untuk giving back to the community.
Mekanismenya pun bisa dibilang mudah, cukup dengan mendonasikan Rp. 1000 untuk
setiap gol yang Liverpool FC ciptakan.
Setelah
aku tahu maksud dari gerakan ini, aku pun tertarik untuk berpartisipasi. Namun
karena kebetulan saat itu aku sudah merantau di Jayapura dan aku cari informasi
tentang keberadaan regional atau member BIGREDS yang berdomisili di Kota
Jayapura tidak ketemu, maka aku berniat kumpulkan secara pribadi donasi dari
setiap pertandingan yang dijalani Liverpool FC.
Tepat
pada pertandingan pembuka Liverpool FC di musim 2010/11 yang digelar pada 15
agustus 2010 aku ikut mendonasikan #OGOT sebesar Rp. 1.000,- hasil dari
pertandingan seri melawan Arsenal di Anfield Stadium . Diakhir musim terkumpul
sejumlah Rp. 59.000,-. Kemudian hingga pada selesainya musim berikutnya uang
yang aku kumpulkan berjumlah Rp. 106.000,- mulai terpikirlah untuk dikemanakan
uang ini. Kebetulan pada saat itu keponakan yang di Boyolali telepon dan
mengabarkan akan mengikuti kejuaraan Danone Nations Cup regional Jateng di
Semarang dan minta tambahan dana untuk membeli sepatu baru. Dia mengatakan
bahwa tabungan dari uang jajannya tidak cukup untuk beli sepatu. Setelah kupikir-pikir,
sebaiknya uang ini kuberikan saja kepada keponakanku untuk tambahan beli sepatu
bola, toh semangatnya dari bola untuk bola juga.
Dimusim
2012/13 terkumpul kembali sejumlah Rp. 71.000,- . Kembali uang ini kuberikan
kepada keponakanku untuk tambahan membeli perlengkapan sepakbola. Aku hanya
sampaikan bahwa “uang ini bukan dari Om, namun ini uang yang Om kumpulkan dari
setiap gol yang dicetak oleh Liverpool FC Om berikan seribu rupiah." Aku tak
berusaha untuk mengajak dia melakukan hal yang sama karena Aku sudah cukup
menghargai usaha dia menabung dari uang jajannya untuk membeli perlengkapan
sepakbola.
Pada
musim 2013/14 aku sedikit melakukan perubahan pada konsep #OGOT ini. Jika
sebelumnya aku hanya donasikan seribu rupiah untuk tiap gol yang Liverpool
FC ciptakan, kali ini kutambahkan aturan sendiri. Setiap Gol yang Liverpool FC buat
tetap kuberikan seribu rupiah, setiap kebobolan kudonasikan dua ribu, dan
setiap gol bunuh diri yang dilakukan pemain Liverpool FC kudonasikan tiga ribu. Hal itu aku lakukan sebagai “hukuman”
buat diri sendiri agar lebih “keras” bersorak mendukung Liverpool FC. Ini sebagai
motivasi juga harapan untuk dapat duduk di tribun Anfield Stadium saat
Liverpool FC menjalani laga kandangnya (Semoga mimpi ini menjadi nyata suatu saat
nanti).
Aku
akan terus mengusung nafas yang sama dengan semangat yang makin besar tentunya.
Nantinya jika BIGREDS Regional Jayapura sudah berdiri, donasi bisa dikumpulkan
bersama member BIGREDS lainnya sehingga terkumpul lebih banyak. Dan donasi
#OGOT ini dapat disalurkan untuk sepakbola, pendidikan
dan anak-anak
Indonesia! Semoga program ini menjadi berkah bagi kita semua
dan berjalan lancar selama pelaksanannya.
“When We stand
Together As A Family We Can Achieve Great Things” (Kenny Dalglish).
INDONESIA, You’ll Never
Walk Alone!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar